Sunday, April 20, 2014

Manusia Purba di Berbagai Negara


Jenis-jenis fosil manusia purba yang ada di dunia di kelompokan menjadi:

1. Jenis Fosil Manusia Purba di Indonesia
  • Pithecanthropus Mojokertensis
  • Meganthropus Paleojavanicus,
  • Homo Soloensis
  • Homo Sapiens
2. Jenis Fosil Manusia Purba di daratan ASIA
  • Pithecantropus Pekinensis / Homo Beijinensis
  • Pithecantropus Latianensis
3. Jenis Manusia Purba di Afrika
  • Australopithecus Africanus
  • Australipothecus Robustus
  • Australopithecus Boisli
  • Homo Hanilis, dll
4. Jenis manusia Purba di Eropa
  • Homo neanderthalensis
  • Homo Hidelbergonsis
  • Homo Cramogno

1.    Manusia purba di Indonesia

       a. Pithecanthropus Erectus

Nama manusia purba ini berasal dari tiga kata, yaitu pithecos yang berarti kera, anthropus yang berarti manusia, dan erectus yang berarti tegak. Jadi Pithecanthropus Erectus berarti “manusia kera yang berjalan tegak”. Nama sebutan itu didasarkan pada fosil yang ditemukan. Penemuan ini berupa tulang paha yang lebih besar dibandingkan tulang lengan. Demikian juga volume otaknya lebih besar dari pada kera, tetapi lebih kecil dari pada manusia.

Fosil ini ditemukan oleh seorang ahli purbakala dari negara Belanda yang bernama Eugene Dudois. Fosil manusia purba ini ditemukan di Desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur tahun 1891. Fosil sejenis juga ditemukan di Desa Jetis Mojokerto di lembah Kali Brantas tahun 1936. Karena temuan itu berupa fosil anak-anak, olehWeidenreich dinamakan Pithecanthropus Robustus. Von Koenigswald menamakannya Pithecanthropus Mojokertensis, karena ditemukan di Mojokerto.

       b. Meganthropus Palaeojavanicus

Meganthropus Palaeojavanicus berasal dari kata mega yang berarti besar, anthropus yang berarti manusia, palaeo yang berarti tertua, dan javanicus yang berarti Jawa. Meganthropus Palaeojavanicus berarti “manusia besar tertua dari Jawa”. Arti ini diambil berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tulang rahang atas dan rahang bawah jauh lebih kuat dari pada Pithecanthropus Erectus. Fosil ini ditemukan olehvon Koenigswald di Sangiran, Surakarta pada tahun 1941. Sekarang di tempat tersebut dibangun Museum Purbakala Sangiran. Von Koenigswald menganggap fosil ini lebih tua dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus.

c. Homo
 
Homo berarti “manusia”. Fosil ini disebut homo karena menurut penyelidikan yang dilakukan oleh von Koenigswald, makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dari pada Pithecanthropus Erectus. Bahkan makhluk homo sebanding dengan manusia biasa. Ada dua jenis fosil homo, yaitu Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.

Homo Soloensis berarti “manusia dari solo”. Fosil di temukan oleh Ter Haar dan Oppenorth di daerah Ngandong lembah Bengawan Solo. Sedangkan Homo Wajakensis berarti “manusia dari wajak” karena memang ditemukan di Desa Wajak, dekat Tulungagung Jawa Timur. Fosil ini ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1889. Jenis manusia purba ini setingkat dengan Homo Soloensis. Fosil ini diperkirakan mirip dengan penduduk asli Australia.

Berdasarkan perkembangannya dikenal jenis homo yang lain yaitu Homo Sapiens. Homo Sapiens berarti “manusia cerdas”. Jadi, jenis manusia ini jauh lebih sempurna jika dibandingkan dengan makhluk sebelumnya. Jenis inilah yaang dikatakan sebagai nenek moyang bangsa Indonesia yang berasal dari Yunan.

Menurut von Koenigswald, fosil-fosil tersebut ditemukan di lapisan yang berbeda. Fosil Meganthropus Palaeojavanicus ditemukan di lapisan dilluvium bawah (lapisan Jetis). Fosil Pithecanthropus Erectus ditemukan di lapisan dilluvium tengah (lapisan Trinil). Adapun fosil Homo ditemukan di lapisan dilluvium atas (lapisan Ngandong). Berdasarkan keterangan tersebut dapat di simpulkan bahwa Meganthropus lebih tua dari pada Pithecanthropus Erectus. Namun, Pithecanthropus Erectus lebih tua dibandingkan dengan Homo.

2.    Manusia purba di Cina

Manusia purba yang ditemukan di Cina disebut Homo Pekinensis, yang berarti “manusia dari Peking” (sekarang Beijing). Homo Pekinensis ditemukan di Gua Choukoutien sekitar 40 km dari Peking. Fosil ini ditemukan oleh seorang sarjana dari Kanada bernama Devidson Black. Berdasarkan penyelidikan, kerangka jenis manusia purba ini menyerupai kerangka Pithecanthropus Erectus. Oleh karena itu, para ahli menyebutnya juga dengan nama Pithecanthropus Pekinensis atau Sinanthropus Pekinensis yang berarti “manusia kera dari Peking”.

3.    Manusia purba di Afrika

Manusia purba yang ditemukan di afrika disebut Homo Africanus yang berarti “manusia dari Afrika”. Fosilnya ditemukan oleh Reymond Dart. Fosil ini ditemukan di dekat sebuah pertambangan Taung Bostwana, tahun 1924. Setelah direkonstruksi ternyata membentuk kerangka seorang anak yang berusia sekitar 5 sampai 6 tahun. Fosil ini di beri nama Australopithecus Africanus, karena hampir mirip dengan penduduk asli Australia. Selanjutnya, Robert Broom menemukan fosil serupa yang berupa tengkorak orang dewasa di tempat yang sama.

4.    Manusia purba di Eropa

Manusia purba yang ditemukan di Eropa disebut Homo Neandherthalensis. Nama itu mengandung arti “manusia Neanderthal”. Manusia jenis ini ditemukan oleh Rudolf Virchow di lembah Neander, Dusseldorf, Jerman Barat tahun 1856. Selain di Jerman, juga ditemukan di Gua Spy Belgia. Di Prancis ditemukan manusia purba yang disebut Homo Cro Magnon.

Corak Kehidupan Manusia Purba

 Masa prasejarah atau praaksara merupakan masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Pada masa ini, kehidupan manusia masih sangat primitif. Namun, manusia pada masa ini tetaplah makhluk hidup. Mereka hidup, bergerak, dinamis, berpikir, bahkan memiliki berbagai kebutuhan seperti halnya kita. Perbedaannya, mereka masih sangat primitif sehingga dengan segala keterbatasannya mereka melakukan segala aktivitas dengan sangat sederhana.
Zaman praaksara sering juga disebut sebagai zaman prasejarah atau zaman nirleka. Nir artinya tidak dan leka artinya tulisan. Jadi kesimpulannya, pada zaman ini manusia masih belum mengenal tulisan. Batas antara zaman prasejarah dan zaman sejarah adalah dengan ditemukannya tulisan dalam kebudayaan manusia.
Dimulainya zaman sejarah pada setiap bangsa itu berbeda-beda, hal itu tergantung dari tingkat peradaban masing-masing bangsa. Bangsa yang pertama kali menggunakan tulisan dalam kebudayaan mereka adalah bangsa sumeria. Sekitar 3000 tahun sebelum masehi, mereka terbukti telah membuat ukiran diatas tanah liat , yang dipercaya berisikan simbol-simbol yang merepresentasikan angka-angka.
  
Berdasarkan penemuan-penemuan hasil kebudayaannya yang memiliki karakteristik yang berbeda antara satu masa dengan yang lainnya, maka corak kehidupan masyarakat praaksara (prasejarah) menurut para ahli sejarah dapat dibagi menjadi tiga masa, yaitu :
  1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan, pada masa ini ditemukan peralatan-peralatan yang berhubungan dengan kegiatan berburu dan terbuat dari batu.
  2. Masa bercocok tanam, pada masa ini ditemukan peralatan-peralatan yang digunakan sebagai alat bercocok tanam (pertanian) yang sederhana (masih terbuat dari batu).
  3. Masa perundagian, pada masa ini ditemukan peralatan-peralatan yang telah menggunakan bahan dasar logam.
Video Corak Kehidupan Manusia Purba

Sumber: http://sejarahkelasx.blogspot.com/2013/09/corak-kehidupan-masyarakat-prasejarah.html

Ciri-Ciri Manusia Purba

1. Meganthropus Paleojavanicus
* Memiliki tulang pipi yang tebal
* Memiliki otot kunyah yang kuat
* Memiliki tonjolan kening yang menyolok
* Memiliki tonjolan belakang yang tajam
* Tidak memiliki dagu
* Memiliki perawakan yang tegap
* Memakan jenis tumbuhan

2. Pithecanthropus

* Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
* Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc
* Bentuk tubuh & anggota badan tegap
* Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
* Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
* Bentuk tonjolan kening tebal
* Bentuk hidung tebal
* Bagian belakang kepala tampak menonjol

3. Homo

* Volume otaknya antara 1000 – 1200 cc
* Tinggi badan antara 130 – 210 cm
* Otot tengkuk mengalami penyusutan
* Muka tidak menonjol kedepan
* Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna

Hasil budaya manusia purba Indonesia

* Pithecanthropus Erectus

1. Kapak perimbas
2. Kapak penetak
3. Kapak gengam
4. Pahat gengam
5. Alat serpih
6. Alat-alat tulang

* Homo
1. Kapak gengam / Kapak perimbas
2. Alat serpih
3. Alat–alat tulang

Jenis Manusia Purba di Indonesia dan Luar Negeri

Ada beberapa zaman yang terjadi di masa purba, seperti mezolithikum dan lain-lain. Setiap zamanya ada kategori atau peninggalan yang yang membedakan antara satu zaman dengan lainya. Peninggalan masa purba dapat berupa alat rumah tangga, patung, coretan dan fosil purba. Setiap zamanya dari peninggalan masa tersebut berbeda beda.
 
Berikut adalah Sejarah Manusia Purba yang bisa saya bagikan.

A. Zaman Paleolitikum
Pada zaman ini perkakas atau alat rumah tangga masihlah sangat sederhana dan primitif. Selain itu di zaman Paleolitikum atau batu tua ini memiliki ciri-ciri yang antara lain, hidup berkelompok dalam sebuah gua, sekitar aliran sungai ataupun juga diatas pohon. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan makan mereka masih mengandalkan makanan dari alam dan berburu binatang maka dari itu di zaman ini manusia purba sering berpindah-pindah dari tempat satu ketempat lainya yang memiliki stok makanan utuk dimakan.

B.Zaman Mezolitikum
Dizaman ini terjadi sekitar 10.000 tahun yang lalu, zaman mezolitikum juga didebut dengan zaman batu madya tau tengah. Pada zaman ini manusia masih mengndalkan makanan dari alam dan berburu untuk memenuhu kebutuhan makanan. Mereka tinggal di gua-gua di bawah bukit karang (abris souche roche), tepi pantai, dan ceruk pegunungan. Gua abris souche roche menyerupai ceruk untuk dapat melindungi diri dari panas dan hujan. Beberapa peninggalan di zaman ini adalah berup kapak genggam dan alat berburu dari tulang binatang selain itu pada zaman batu tenga ini ada peninggalan seni yang berupa dengan lukisan yang terdapat dalam goa-goa yang pernah ditinggali oleh para manusia purba.

C. Zaman Neolitikum
zaman Neolitikum diperkirakan terjadi pada tahun 1500 SM. zaman Neolitikum juga disebut dengan zaman batu muda. Pada zaman ini manusia purba mengalami perubahan yang signifikan dimana dizaman ini manusia purba tidak lagi berburu dan mengandalkan dari alam tapi sudah mulai untuk bercocok tanaman yang bisa untuk dimakan dan juga memelihara ternak. Selain itu di masa batu muda ini manusia purbab tidak lagi berpindah pindah melainkan sudah menetap.
beberapa peninggalan manusia purab dizaman ini berupa lumbung untuk menyimpan padi dan alat rumah tangga seperti kapak lonjong, kendi dan beliung persegi. Untuk kapak atau beliung persegi di Indonesia tersebar di Sulawesi, Maluku dan papua, Sedangkan untuk kapak lonjong ditemukan di Bali.\

D. Zaman Megalitikum

Pada zaman ini manusia sudah mengenal kepercayaan animisme dan dinamisme. Animisme merupakan kepercayaan terhadap roh nenek moyang (leluhur) yang mendiami benda-benda, seperti pohon, batu, sungai, gunung, senjata tajam. Sedangkan dinamisme adalah bentuk kepercayaan bahwa segala sesuatu memiliki kekuatan atau tenaga gaib yang dapat memengaruhi terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam kehidupan manusia. Dari hasil peninggalannya, diperkirakan manusia pada Zaman Megalitikum ini sudah mengenal bentuk kepercayaan rohaniah, yaitu dengan cara memperlakukan orang yang meninggal dengan diperlakukan secara baik sebagai bentuk penghormatan.

Adanya kepercayaan manusia purba terhadap kekuatan alam dan makhluk halus dapat dilihat dari penemuan bangunan-bangunan kepercayaan primitif. Peninggalan yang bersifat rohaniah pada era Megalitikum ini ditemukan di Nias, Sumba, Flores, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara dan Kalimantan, dalam bentuk menhir, dolmen, sarkofagus, kuburan batu, punden berundakundak, serta arca. Menhir adalah tugu batu sebagai tempat pemujaan; dolmen adalah meja batu untuk menaruh sesaji; sarkopagus adalah bangunan berbentuk lesung yang menyerupai peti mati; kuburan batu adalah lempeng batu yang disusun untuk mengubur mayat; punden berundak adalah bangunan bertingkat-tingkat sebagai tempat pemujaan; sedangkan arca adalah perwujudan dari subjek pemujaan yang menyerupai manusia atau hewan.

E. Zaman Perunggu
Manusia purba Indonesia hanya mengalami Zaman Perunggu tanpa melalui zaman tembaga. Kebudayaan Zaman Perunggu merupakan hasil asimilasi dari antara masyarakat asli Indonesia (Proto Melayu) dengan bangsa Mongoloid yang membentuk ras Deutero Melayu (Melayu Muda). Disebut zaman perunggu karena pada masa ini manusianya telah memiliki kepandaian dalam melebur perunggu. Di kawasan Asia Tenggara, penggunaan logam dimulai sekitar tahun 3000-2000 SM. Masa penggunaan logam, perunggu, maupun besi dalam kehidupan manusia purba di Indonesia disebut masa Perundagian. Alat-alat besi yang banyak ditemukan di Indonesia berupa alat-alat keperluan sehari-hari, seperti pisau, sabit, mata kapak, pedang, dan mata tombak.
Pembuatan alat-alat besi memerlukan teknik dan keterampilan khusus yang hanya mungkin dimiliki oleh sebagian anggota masyarakat, yakni golongan undagi. Di luar Indonesia, berdasarkan bukti-bukti arkeologis, sebelum manusia menggunakan logam besi mereka telah mengenal logam tembaga dan perunggu terlebih dahulu. Mengolah bijih menjadi logam lebih mudah untuk tembaga daripada besi.

Apa itu Manusia Purba???


   Pada zaman plestosin kira-kira 1,9 juta tahun yang lalu, di Indonesia telah dihuni oleh manusia. Manusia yang hidup pada zaman itulah yang disebut sebagai Manusia Purba. Jadi yang disebut manusia purba adalah manusia yang hidup pada zamanpurba/zaman prasejarah/zaman pra-aksara/zaman nirleka. Berikut ciri-ciri manusia purba:

  1. Berjalan tegak dengan menggunakan kedua kakinya
  2. Memiliki akal dan volume otak yang lebih besar daripada primata lain.
  3. Mengenal bahasa/ dapat berbicara.
  4. Hidup berkelompok dan mengenal pembagian tugas/kerja.
  5. Memiliki peradaban.

    Keberadaan manusia purba dapat diketahui dari fosil-fosil yang ditemukan. Fosil adalah sisa-sisa tumbuhan, hewan, dan bekas kerangka manusia yang sudah membatu. Para ahli sejarah berusaha merekonstruksikan bentuk dan cara hidup manusia pada saat itu dengan melakukan penggalian pada lapisan tanah. Sumber-sumber informasi tentang kehidupan purba masa itu dapat kita ketahui dari:
  1. Hasil penggaliann fosil. Fosil yang dapat memberi petunjuk tantang kehidupan manusia masa purba dan sebagainya disebut fosil pandu atau leitfosil.
  2. Tempat perlindungan di bawah karang (abris sous Roche) yang ditemukan di teluk Triton (Irian Jaya), Pulau Seram, dan di Sulawesi Selatan.
  3. Dapur sampah (kjokkenmoddinger) yang ditemukan di Medan (Sumatra Utara), dan Langsa (Aceh).
  4. Alat-alat yang digunakan oleh manusia purba (artefak) seperti beliung persegi, kapak lonjong, kapak genggam, serpih, alat pemukul kayu dan lain-lain.
Sekarang anda mengerti apa Manusia Purba itu kan....Semoga postingan ini dapat menambah wawasan anda dan juga bermanfaat bagi anda. Sampai jumpa dipostingan yang lain.